MENDONGKRAK PERFORMA JEEP CJ7 DIESEL

    

 

 MENDONGKRAK PERFORMA JEEP CJ7 DIESEL

         Jeep merupakan kendaraan yang sangat praktis, lincah dan dapat diandalkan di segala medan. Di Indonesia jenis dan merek pabrikan jeep sangat beragam, diantaranya Willy's, CJ7, Landcruisser, Taft, cerokhee, Superjimny, Toyota 2F dan masih banyak lainnya. Dari berbagai macam pabrikan masing-masing mempunyai kelemahan/kekurangan dan kelebihan. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa jeep tidak efisien untuk keperluan harian karena konsumsi bbm sangat boros, sedangkan jeep yang bermesin kecil cenderung lemot dan malas untuk akselerasi terlebih di medan yang menanjak memerlukan kesabaran dan keterampilan pengemudi. Tentunya hal ini sebanding dengan tenaga/power yang dikeluarkan, pada jeep dengan kapasitas mesin yang besar juga mengeluarkan tenaga sangat besar sehingga mampu untuk menarik beban maupun kendaraan lain. Bagaimana jika kita berinovasi dengan tetap menggunakan mesin kecil tetapi mampu mengeluarkan tenaga besar sesuai kebutuhan kita. Bagaimana caranya? Pengalaman yang sudah diujikan penulis menggunakan jeep CJ7 diesel buatan 1982.

       Pada jeep CJ7 diesel bermesin isuzu c 240 kapasitas 2330 cc menghasilkan kurang dari 70 hp. Kombinasi Transfercase Dana 300 dan gardan T 176 dengan rasio 11:41 terkesan tidak sesuai dan pilihan buruk, karena tenaga menjadi lemot. Keluhan ini mungkin dirasakan oleh semua pengguna jeep CJ7 diesel, namun keunggulannya sangat hemat bbm dan untuk medan yang menanjak ekstrim menggunakan gigi "low" pada tuas 4x4.

 

          Untuk mengatasi keluhan tersebut penulis melakukan percobaan yang melelahkan dengan try and error selama kurang lebih 2 tahun, akhirnya menemukan rangkaian kombinasi yang tepat dan sudah mengujinya di jalur higway Balikpapan-Bontang(PP), Balikpapan-Banjarmasin(PP), jalur ekstrim Bengkirai-Amborawang(Kaltim), jalan raya Surabaya-Solo, Solo-Bandung (PP), tanjakan Tawangmangu-kalisoro (karanganyar) dengan hasil memuaskan, aman dan lancar. Dapat melaju dengan kecepatan 120 km/jam (akurasi GPS Garmint 76) akselerasi spontan seperti avanza dan stabil di tikungan.

            Kami ingin berbagi pengalaman bagi anda pengguna CJ7 diesel bermesin isuzu c240  agar tidak perlu mengeluarkan banyak beaya untuk percobaan tinggal kumpulkan bahannya, rakit dan tancap.

          Ramuan yang digunakan adalah:

1.    Mengganti gardan T176 dengan menggunakan gardan toyota HIACE pickup diesel rasio pinion-ring 7:37 dan mengganti rem tromol menjadi cakram.  Siapkan gardan HIACE 2 set dengan pengerjaan sebagai berikut:

• Untuk gardan belakang tinggal melepas bantalan per dengan gurinda, digeser balik ke bagian bawah, perhatikan presisi bantalan sedikit digeser ke arah dalam 3 cm, dengan demikian sumbu bertambah lebar kiri 3 cm, kanan 3 cm.

  Lubang baut  roda pada as HIACE ditutup/las kemudian bubut ulang sesuai ukuran velg CJ7, pasang kembali baut roda, selipkan adaptor setebal 2 inchi dengan baut roda yang menempel pada adaptor, di sini adaptor sebagai celah ruang kaliper rem, masukkan cakram pada baut roda.

  Braket kaliper dibuat custom menyesuaikan ukuran cakram dan braket tersebut dipasang pada 2 baut penutup bearing as. 

  Perlu diperhatikan pemasangan cross joint antara gardan belakan ke asblok (propelent), asblok menggunakan yang asli tidak perlu diutak-atik,  yang perlu dioprek hanya crossjoint, menggunakan kombinasi yaitu dua sisi segaris yang melekat asblok cj7 asli masih tetap sedangkan yang ke dudukan rumah penyambung HIACE juga menggunakan mangkuknya HIACE. Panjang Crossjoint 2 sisi ujung segarisnya dipotong 4 mm karena terlalu panjang untuk masuk ke mangkuknya HIACE.

  setelah semua siap, pasang instalasi rem dan pasang velg roda, dengan demikian rangkaian  sumbu belakang sudah selesai

  

   

2.    Mengganti gardan depan dengan gardan yang sama yaitu gardan HIACE tentunya dengan rasio yang sama sehingga pada saat menggunakan fungsi 4 x 4 tidak terjadi efek tolak menolak antara roda belakang dengan depan. Pada cj7 diesel '82 rem depan sudah dilengkapi cakaram bawaan pabrik dan sistem kemudi juga sudah power steering sehingga kita hanya konsentrasi bagaimana me-reinforce gardan HIACE menjadi gardan CJ7.  Upaya yang dilakukan adalah:

• Bongkar gardan depan, lepaskan semua tinggal bambunya, lalu potong lengan bagian kiri dan kanan tepat di samping rumah girboks, kombinasikan dengan mengaopsi bonggolan tengah girboksnya HIACE, perhatikan presisi dan proses pengelasan harus dilakukan oleh ahlinya serta elektrode las yang dipakai dari bahan carbon.

  Sumbu depan cj7 baik kanan maupun kiri pada bagian tengah sampai ujung giginya yang masuk ke girboks dipotong, sambung dengan as/sumbu HIACE sehingga bisa masuk ke girboks, perhatikan presisi, samakan ukuran kelebaran gardan belakang serta cara penyambungan sehingga hasilnya kuat dan tidak mudah patah.

  Pada saat pemotongan lengan kanan dan kiri perhatikan rencana penempatan bantalan per/pegas daun dan juga ruang main bebas pada rongga di bawah mesin sehingga pada saat pemasangan per tidak miring pada braketnya tetapi juga tidak membentur carter mesin.

  Mengingat ukuran as cj7 lebih kecil sudah disambung dengan as HIACE maka oliseal pada bambu gardan reinforce juga harus dibuat sendiri pesan pada ahlinya dengan menggunakan bahan silikon.

  Jangan lupa penyambungan asblok/propelent ke transfercase memodifikasi crossjoint seperti yang sudah dilakukan pada gardan belakang setelah selesai rangkai kembali dan gardan reinforce sudah siap.

  

   

        Dengan selesainya penggantian gardan depan dan belakang maka torsi yang dihasilkan sudah berubah dengan rasio 7:37 sehingga akselerasi sudah semakin ringan/cepat dan di tanjakan akan sangat terasa bedanya. Bagi pengguna jeep untuk keperluan menarik beban, berkebun atau sebagai penarik mobil lain, modifikasi ini sudah cukup, tetapi bagi yang ingin sensasi lebih, ikuti langkah selanjutnya.

3.    Penambahan turbocharger. Banyak yang menyangsikan kehandalan isuzu c 240 apabila dipasang turbo tidak kuat, rontok, patah cranksaft, pecah piston, bengkok stang piston dan sebagainya. Pernyataan tersebut sudah penulis buktikan sendiri TIDAK BENAR dengan catatan sebelum pemasangan yakinkan kondisi mesin dalam keadaan sehat, normal dan tidak ada kebocoran oli maupun air. Dengan jauhnya perjalanan yang sudah dilalui uji ketahanan sekaligusmelaksanakan tugas bahkan pada saat terjadi banjir di Balikpapan jeep yang dimiliki penulis warna hijau dengan no pol DD 266 AY digunakan untuk membantu evakuasi warga tepatnya di kelurahan Manggarsari kecamatan Manggar, menarik perahu karet (Landing Craft Rubber) kedalaman air 1,5 m . tentunya sudah dilengkapi snorkel pada intake udara yang menuju filternya. Pemasangan instalasi turbo sebagai berikut:

•              Turbocharger yang tepat setelah 2 x eksperimen adalah merk RHF 5 dengan harga 2 juta (second) termasuk ongkir, didapat juga browsing di tokobagus, dari owner bernama putra bima domisili di Jakarta profesi jual beli mobil dan spesialis KIA, setelah diperiksa saft-bearing-propeler dan waste gatenya dalam kondisi 99,9%.

        Intake manifol dan exaust tetap menggunakan aslinya, sedangkan filter udara asli bawaan dibuang saja. Cara pemasangannya, header knalpot dari moncong exaust dilepas, siapkan "L" bow pipa dengan kualitas paling bagus dan tebal dengan diameter luar 2 inchi, buatkan braket adaptor di kedua ujungnya dengan disesuaikan lubang baut exaust dan baut turbo.

             Saluran oli ke turbo diambilkan dari baut di cass mesin di bawah exaust sdh tersedia tinggal carikan selang beserta baut klaimset di kedua ujungnya, kembalinya oli dari turbo pakaikan selang kembali ke carter juga sudah tersedia tinggal siapkan cabang "T"

          Saluran air pendingin turbo dapat dibuatkan cabang pipa air pendingin filter oli yang melalui atas mesin.

            Knalpot disesuaikan dibuat sedemikian rupa lekukan mengikuti celah namun tetap perhatikan freeflow bebas hambatan sehingga tidak ada tendangan gas balik ke turbo.

         Output dari moncong turbo menggunakan selang karet yang kuat, bahan ini saya dapat titip melalui teman yang sedang tugas belajar ke Bandung, katanya dapat di jalan Banceu. Di bagian tengah disambung sok pipa besi "U" bow ukuran 2 inchi  ujungnya 2,5 inchi kemudian disambung pipa karet tebal lagi sampai masuk intake manifol.

       Moncong input/pengisapan turbo dipasang pipa udara suzuki katana yang asli ukurannya pas tinggal klaim dan baut sedangkan ujung satunya sambungkan dengan filter udara juga memakai suzuki katana yang dipasang pada bagian rongga ruangan yang tersedia di bawah AKI lalu lubang filter udara sambungkan lagi ke snorkel.

          Langkah selanjutnya rapikan jalur-jalur selang, pipa, kabel-kabel yakinkan semua dalam kondisi bebas, tidak terjepit dan terlipat, hidupkan mesin 1 menit lalu matikan, cek apakah ada kebocoran-kebocoran, jika tidak ada setel ulang tekanan semprotan solar dan  timing penyemprotan dengan menggeser sudut injektor pump.  Bagi para pecinta jeep yang masih ragu dengan ketahanan mesin c 240 nya dapat menurunkan tekanan maksimal tiupan turbonya dengan cara mengganjal vakum wastegate memakai ring baut, sehingga tekanan maksimal di bawah 0,8 bar dijamin aman.

  

  
  

3.      Agar lebih PD untuk segala medan pasang Winch WARN 16.000 Lb

4.      Agar lebih nyaman dapat ditambahkan pemasangan AC dengan bahan yang murah meriah tapi dinginnya cukup memuaskan dan tahan lama,  dengan spesifikasi Kompressor Sanden 508, Condensor universal, Drier/botol filter (suzuki katana), Evapurator gantung ND.

         Demikian postingan saya kali ini, semoga bermanfaat bagi para pecinta jeep CJ7 Diesel yang tetap ingin irit tapi powernya dapat meningkat secara signifikan.